Perencanaan dan Perancangan Pusat Kebudayaan Pencak Silat Sebagai Tujuan Wisata Guna Membangun City Branding di Kota Madiun. Tema : Arsitektur Simbolis
Kata Kunci:
Pusat Budaya, Pencak Silat, City Branding, Arsitektur SimbolisAbstrak
Perencanaan dan perancangan pusat budaya pencak silat di Kota Madiun dengan pendekatan arsitektur simbolis dilatarbelakangi oleh belum adanya wadah untuk pusat budaya pencak silat di Kota Madiun. Pusat Kebudayaan Pencak Silat yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi dan wisata, tetapi juga sebagai ikon yang memperkuat city branding Kota Madiun di mata wisatawan domestik dan internasional. Untuk menghadapi tantangan ini, metode desain Charles Jencks diterapkan agar alur desain menjadi lebih terarah dan efektif. Data dikumpulkan secara kuantitatif, meliputi pengukuran luas dan dimensi, serta secara kualitatif, mencakup analisis perilaku, sosial budaya, dan kebutuhan ruang. Lokasi perencanaan dan perancangan dipilih di Jalan Taman Praja, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Analisis data menghasilkan sintesis berupa konsep makro dan mikro dengan pendekatan arsitektur simbolis, serta merekomendasikan penerapan konsep makro lokalitas budaya pencak silat. Mikro konsep bentuk dihubungkan dengan Gerakan pencak silat berupa sikap pasang dan sikap kuda – kuda. Mikro konsep ruang menggunakan tatanan ruang menyebar atau radial untuk menciptakan perasaan ruang yang luas dan terbuka. Mikro konsep tatanan dengan Gerakan kuda – kuda yang menghasilkan tatanan massa sesuai dengan pemaknaan Gerakan kuda – kuda.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Ilmu Terapan
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.