PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAFE DENGAN PRINSIP CO-WORKING SPACE DI KOTA SURABAYA TEMA : ARSITEKTUR TROPIS
DOI:
https://doi.org/10.61293/sniter.v7i1.553Keywords:
Co-working Space, Kafe, Arsitektur Tropis, Surabaya, BusinessAbstract
Mark Corbett, salah satu pendiri Pace Ventures, mengatakan ruang kerja bersama dipandang sebagai referensi terhadap ruang di gedung perkantoran yang relatif mahal. Kebutuhan akan ruang kerja muncul karena banyaknya startup dan meningkatnya permintaan akan pekerjaan freelance. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para freelancer dan startup yang ada. Kedai kopi merupakan tempat konsumsi yang kerap memberikan hiburan bagi pengunjungnya. Kafe merupakan tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik, warung makan, dan kantin minuman. Secara umum kedai kopi merupakan suatu tempat yang menyediakan makanan dan minuman layaknya restoran dalam sistem pelayanan wisata, yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai dan menghibur dengan musik. Secara umum arsitektur yang baik adalah arsitektur yang dapat merespon menyesuaikan lingkungan di mana tapak bangunan tersebut, sehingga arsitektur tropis merupakan arsitektur yang mengarah sebagai upaya pemecahan masalah-masalah bangunan yang ditimbulkan oleh iklim tropis. Data terbagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti atau dikumpulkan langsung dari sumber data. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti atau dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada. Perencanaan dan Perancangan Kafe dan Co-Working Space di Surabaya bertema Arsitketur Tropis ini menyediakan ruang bersama yang cukup untuk menampung aktivitas para pekerja kantoran, khususnya startup dan komunitas. Seiring dengan berkembangnya dunia startup, industri kreatif dan freelancer, ukuran tempat kerja yang tidak terlalu besar namun sewa yang rendah menjadi prioritas bagi para startup atau freelancer.