PENERAPAN PRINSIP DESAIN TEORI SELF ENDCLOSED MODERNITY TADAO ANDO PADA BANGUNAN TOKYO SKYTREE
DOI:
https://doi.org/10.61293/anggapa.v4i1.814Kata Kunci:
Arsitektur Modern Jepang, Desain Arsitektur, Self-Enclosed Modernity, Tadao Ando, Tokyo Skytree ArsitekturAbstrak
Perkembangan arsitektur modern menuntut integrasi antara teknologi, estetika, dan nilai-nilai filosofis. Tokyo Skytree, sebagai salah satu bangunan ikonik di Jepang, menjadi contoh menarik dalam penerapan prinsip desain Self-Enclosed Modernity yang dikembangkan oleh Tadao Ando. Prinsip ini menekankan penciptaan ruang yang terisolasi dari kebisingan eksternal namun tetap harmonis dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip tersebut pada Tokyo Skytree, khususnya dalam hal desain, warna, dan pengaruhnya terhadap pengalaman pengguna. Metode penelitian yang digunakan adalah studi preseden dan analisis literatur, dengan fokus pada elemen-elemen desain Tokyo Skytree dan perbandingannya dengan karya-karya Tadao Ando. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tokyo Skytree berhasil mengintegrasikan prinsip Self-Enclosed Modernity melalui penggunaan warna biru pucat (Aijiro) dan putih (Skytree White), yang mencerminkan harmoni dengan alam dan modernitas. Selain itu, bangunan ini menciptakan ruang yang tenang dan terisolasi, namun tetap terhubung dengan lingkungan melalui desain struktural dan sistem pencahayaan yang inovatif. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana prinsip desain tradisional dapat diadaptasi dalam bangunan modern, serta implikasinya terhadap keberlanjutan dan pengalaman pengguna.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Anggapa

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.