KORIDOR KALIMAS RUAS JEMBATAN JAGALAN – RUAS JEMBATAN AMBENGAN: SEBUAH PROSPEK DAN TANTANGAN SPASIAL KAWASAN TEPI SUNGAI DI SURABAYA

Penulis

  • Yongky Kurniawan Universitas Widya Kartika
  • F. Priyo Suprobo Universitas Widya Kartika
  • Ririn Dina Mutfianti Universitas Widya Kartika

Kata Kunci:

Koridor Kalimas, Spasial Kawasan, Tepi Sungai

Abstrak

Sungai Kalimas merupakan sungai yang memiliki peranan penting dalam perkembangan dan kemajuan kota Surabaya. Sungai ini memang tidak lagi menjadi pusat perdagangan dan transportasi di Surabaya, tetapi salah satu ruas di Koridor Sungai Kalimas, yaitu Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan menjadi Koridor Kalimas yang memiliki kepadatan tinggi dan berkembang sebagai kawasan perdagangan. Keadaan visual kawasan ini merupakan kawasan penduduk yang berorientasi menghadap kearah sungai sebagai kawasan solid dan menjadikan sungai sebagai void. Sebagai proyek kerjasama yang dikembangkan oleh Pusat Desain Industri dan Lingkungan Buatan UWIKA (Pusdewika), maka perancangan ini bermaksud mengembangkan koridor dengan memanfaatkan Void kawasan (sungai) sebagai elemen spasial kawasan yang mengoptimalkan penataan spasial kawasan ke arah yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang terlibat. Metode perancangan melalui 3 (tiga) tahapan utama, yakni analisis kawasan, focus group discussion dengan stakeholder dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan segmen sisi timur koridor Kalimas ruas Jembatan Jagalan – Jembatan Peneleh terpilih karena memiliki nilai potensi pengembangan kawasan. Konsep utama penataan kawasan ini adalah kawasan pusat perdagangan dan jasa yang berorientasi keberlanjutan (sustainability) melalui pendekatan urban farming dan dasar teori Roger Trancik sebagai rujukan konsep makro lingkungannya.

Diterbitkan

2017-08-24