TINJAUAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN PADA ELEMEN INTERIOR ARSITEKTUR PADA PERPUSTAKAAN UK PETRA BERDASARKAN STANDAR GBCI
Kata Kunci:
material interior, ramah lingkungan, disabilitas netraAbstrak
Desain bernuansa "green", "eco," dan "sustainable", telah banyak diterapkan. Produk interior – arsitektur hijau jumlahnya meningkat, tetapi namun semua produk hijau tidak dapat diterapkan secara maksimal tanpa proses desain terintegrasi dengan konsep desain berkelanjutan. Universitas Kristen Petra (UK Petra) telah menetapkan dirinya sebagai Green Campus sejak tahun 2010. Hal ini diterapkan secara holistic pada 2 buah gedung baru (Gedung P1 dan P2) yang dibangun pada tahun 2015-2017 dengan konsep "green building" seharga Rp. 200 miliar. Di sisi lain, bangunan yang lama seperti Perpustakaan UK Petra, di Gedung Radius Prawiro, belum menerapkan dengan konsep “Green Campus” dengan optimal. Hal ini ditengarai karena prilaku pengguna yang tidak mau memilah sampah, menggunakan AC secara berlebihan, menggunakan plastik pada saat membeli makanan, mencetak draft laporan/ tugas secara berlebihan. Perpustakaan UK Petra telah mencoba meningkatkan pelayanan dan kondisi fisiknya agar mahasiswa lebih nyaman, mahasiswa lebih betah tinggal di perpustakaan. Perpustakaan telah menjadi pusat komunitas kreatif yang terutama merupakan mahasiswa dan perpustakaan dapat melayani masyarakat Surabaya yang lebih luas. Penilaian siklus hidup (Life Cycle Analysis/ LCA) dengan menggunakan standar Green Building Council Indonesia (GBCI) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hal ini dari sisi material interior dan arsitektur. Karena itu dilakukan evaluasi terhadap desain interior arsitektur sesuai standar GBCI di atas setidaknya agar mengukur pencapaian langkah desain menuju Perpustakaan yang Hijau (Green Library) sesuai dengan konsep UK Petra tentang Green Campus.