Heritage Building Information Modelling (HBIM): Kajian Studi Kasus untuk Konservasi Warisan Budaya Indonesia

Authors

  • Filipus Priyo Suprobo Universitas Widya Kartika
  • Ary Dwi Jatmiko Universitas Widya Kartika

DOI:

https://doi.org/10.61293/anggapa.v4i1.829

Keywords:

BIM, Heritage Building Information Modelling (HBIM), Indonesia, Konservasi, Warisan Budaya

Abstract

Heritage Building Information Modelling (HBIM) muncul sebagai evolusi dari Building Information Modelling (BIM) konvensional, menawarkan solusi digital yang komprehensif untuk memahami, mendokumentasikan, dan merekonstruksi warisan bangunan secara virtual. Makalah ini menyajikan tinjauan pustaka sistematis terhadap studi kasus penerapan HBIM di Indonesia, dengan tujuan menganalisis konsep dasar HBIM, meninjau kebijakan dan tingkat adopsi BIM di Indonesia, serta mengevaluasi metodologi, manfaat, dan tantangan yang dihadapi dalam studi-studi terdahulu. Empat studi kasus utama di Indonesia — Au Bon Marche-Braga di Bandung, Istana Alwatzikhoebillah Sambas, Pura Besakih di Bali, dan Bangunan Herman Yohannes serta Tjahjana Adi di Kompleks Pantja Dharma UGM — dianalisis secara komparatif. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa HBIM secara signifikan meningkatkan kemampuan dokumentasi historis dan real-time, memfasilitasi manajemen fasilitas, mendukung kolaborasi multidisiplin, dan berfungsi sebagai alat edukasi yang efektif. Namun, implementasinya di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan keterampilan teknis, kurangnya standarisasi, data voids, biaya awal yang tinggi, dan birokrasi. Meskipun pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen terhadap adopsi BIM melalui roadmap dan regulasi, pemahaman yang belum menyeluruh dan kurangnya integrasi sistemik masih menjadi hambatan.

Published

2025-04-30