Tinjauan Teori Vitruvius pada Desain Gubuk dengan Konsep Tumpeng di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

Authors

  • Risma Andarini Universitas Widya Kartika
  • Shirleyana Universitas Widya Kartika

DOI:

https://doi.org/10.61293/anggapa.v3i1.664

Keywords:

Arsitektur, Vitruvius, Bambu, Gubuk Sawah, Kabupaten Ngawi

Abstract

Dalam rangka pendampingan petani dan peningkatan produktivitas padi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi bekerja sama dengan IAI Jatim utnuk membuat acara Archifarming-Architextile. Gubuk sawah yang biasanya tidak didesain secara khusus, dicoba untuk memasukkan unsur arsitektur ke dalam desainnya agar menarik namun tetap bermanfaat. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada para petani yang menjadi tonggak utama keberadaan Kabupaten Ngawi sebagai lumbung padi di Jawa Timur. Metode perencanaan dan pembangunan yang digunakan meliputi tahap persiapan (pra rancangan), tahapan perancangan termasuk analisa sistem dan bahan yang digunakan, dan tahap konstruksi (implementasi) di lapangan. Penerapan teori Arsitektur Vitruvius dalam perancangan gubuk sawah di Ngawi meliputi tiga hal. Pertama, Firmitas, menonjolkan kekuatan dan kekokohan Gubuk Tumpeng di tengah-tengah area sawah. Kedua, Utilitas, gubuk yang didesain mampu berfungsi sesuai dengan yang seharusnya, menjadi tempat peneduh dan beristirahat bagi petani. Ketiga, Venustas, bagaimana desain gubuk tidak hanya memberikan fungsi tapi memberi nilai estetika di tengah-tengah sawah.

Published

2024-04-30